Motivasi Intrinsik: Rahasia Guru Mendorong Siswa Belajar karena Kecintaan

Jakarta, 24 Juni 2025 – Di balik setiap proses pembelajaran yang sukses, terdapat kekuatan tak terlihat yang jauh lebih ampuh dari sekadar hadiah atau hukuman: motivasi intrinsik. Ini adalah dorongan internal yang membuat siswa belajar karena rasa ingin tahu, minat, dan kecintaan sejati pada ilmu. Mengembangkan motivasi intrinsik pada siswa adalah rahasia seorang guru untuk menciptakan pembelajar seumur hidup, yang tidak hanya pintar, tetapi juga menikmati setiap proses eksplorasi pengetahuan.

Membangkitkan motivasi intrinsik dimulai dengan menjadikan pembelajaran relevan dan menarik bagi siswa. Guru dapat menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata mereka, hobi, atau isu-isu yang sedang hangat dibicarakan. Misalnya, seorang guru sejarah bisa mengajak siswa “bertualang” melalui simulasi sejarah atau mengunjungi museum virtual, daripada hanya membaca buku teks. Ketika siswa melihat nilai dan kegunaan dari apa yang mereka pelajari, rasa ingin tahu mereka akan terpancing, dan ini adalah pemicu kuat motivasi intrinsik. Riset dari Lembaga Penelitian Pendidikan Nasional pada Maret 2025 menunjukkan bahwa siswa yang merasa materi pelajaran relevan dengan hidup mereka memiliki tingkat engagement 35% lebih tinggi.

Selain itu, memberikan otonomi dan pilihan kepada siswa juga sangat penting. Ketika siswa merasa memiliki kendali atas proses belajar mereka, bahkan dalam hal-hal kecil seperti memilih topik proyek atau metode presentasi, rasa kepemilikan terhadap pembelajaran akan meningkat. Ini akan memupuk motivasi intrinsik karena mereka merasa keputusan mereka dihargai. Guru dapat memberikan tugas-tugas yang menantang namun dapat dicapai, sehingga siswa merasakan kepuasan saat berhasil mengatasi kesulitan. Merayakan setiap keberhasilan kecil mereka, dan mendorong mereka untuk belajar dari kegagalan, juga akan memperkuat dorongan dari dalam.

Peran guru sebagai fasilitator, bukan sekadar pemberi informasi, juga krusial. Guru yang mampu menciptakan diskusi yang hidup, mendorong siswa untuk bertanya, bereksperimen, dan menemukan jawaban sendiri, akan secara alami membangkitkan rasa ingin tahu yang mendalam. Lingkungan kelas yang aman untuk bereksplorasi dan berbuat salah akan membuat siswa tidak takut mencoba hal baru. Pada sebuah lokakarya pengembangan profesional guru yang diadakan di Surabaya pada Mei 2025, para ahli pendidikan menekankan pentingnya guru menjadi “pemandu petualangan belajar”, bukan “penyedia tujuan”.

Pada akhirnya, membangun motivasi intrinsik adalah investasi jangka panjang dalam diri siswa. Dengan pendekatan yang berpusat pada siswa, relevansi materi, otonomi, dan fasilitasi yang kuat, guru dapat menanamkan kecintaan sejati pada belajar yang akan terus menyala sepanjang hidup mereka.