SMA: Lebih Baik Penjurusan atau Peminatan? Ini Pertimbangannya

Debat mengenai sistem terbaik untuk pengorganisasian studi di Sekolah Menengah Atas (SMA) terus bergulir. Dulu dikenal dengan penjurusan (IPA, IPS, Bahasa), atau kini Kurikulum Merdeka memperkenalkan konsep peminatan yang lebih fleksibel. Lantas, manakah yang sebenarnya lebih baik untuk memaksimalkan potensi siswa? Mari kita telaah beberapa pertimbangannya.

Penjurusan, dengan pengelompokan studi yang jelas sejak kelas XI (atau bahkan X di kurikulum sebelumnya), menawarkan fokus yang mendalam pada bidang ilmu tertentu. Siswa yang sudah memiliki minat dan tujuan karir yang spesifik mungkin akan diuntungkan dengan pendalaman materi yang relevan. Persiapan menuju perguruan tinggi dengan jurusan yang linier pun terasa lebih terarah. Namun, risiko terkuncinya minat dan keterbatasan eksplorasi di luar jurusan menjadi kekurangannya. Stigma antar jurusan juga bisa muncul, mempengaruhi psikologis siswa.

Di sisi lain, peminatan dalam Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Siswa memiliki kesempatan untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka, bahkan lintas disiplin ilmu. Hal ini mendukung pembelajaran interdisipliner dan pengembangan soft skills yang lebih luas. Namun, bagi siswa yang masih bingung dengan minatnya, kebebasan memilih ini justru bisa menjadi tantangan dalam fokus dan persiapan karir yang terarah. Kesiapan sekolah dalam menyediakan beragam pilihan peminatan juga menjadi kunci keberhasilannya.

Pertimbangan utama dalam memilih antara penjurusan dan peminatan terletak pada kematangan minat siswa dan tujuan pendidikan jangka panjang. Jika siswa sudah memiliki passion yang kuat dan terarah, penjurusan dapat memberikan fondasi yang kokoh. Namun, jika siswa masih dalam tahap eksplorasi atau memiliki minat yang beragam, peminatan memberikan ruang yang lebih luas untuk berkembang.

Pemerintah sendiri kini tengah mempertimbangkan kembali sistem penjurusan, dengan menekankan fleksibilitas dan bimbingan karir yang lebih baik. Pada akhirnya, sistem ideal adalah yang mampu mengakomodasi keberagaman minat dan potensi siswa, memberikan fokus tanpa membatasi eksplorasi, serta mempersiapkan mereka dengan baik untuk masa depan.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Kualitas Guru BK Akan Ditingkatkan Kemendikbud, Untuk Apa?

Peningkatan kualitas guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi agenda penting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Langkah strategis ini bukan tanpa alasan. Meningkatkan kualitas guru BK bertujuan untuk mengoptimalkan peran mereka dalam memfasilitasi perkembangan siswa secara utuh, baik dari sisi akademik, sosial, emosional, hingga perencanaan karir di masa depan. Dengan guru BK yang semakin baik, diharapkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa akan semakin efektif dan berdampak positif.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, dalam sebuah acara sosialisasi program pendidikan di Surabaya pada hari Jumat, 25 April 2025, menjelaskan bahwa peningkatan kualitas guru BK adalah investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. “Guru BK memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi potensi siswa, membantu mereka mengatasi berbagai tantangan, dan mengarahkan mereka menuju masa depan yang cerah. Oleh karena itu, peningkatan kualitas mereka adalah sebuah keniscayaan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Iwan Syahril memaparkan bahwa upaya peningkatan kualitas guru BK akan dilakukan melalui berbagai cara. Program sertifikasi dan uji kompetensi akan terus diperkuat untuk memastikan bahwa setiap guru BK memiliki standar kualifikasi yang memadai. Selain itu, pelatihan-pelatihan berkelanjutan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang psikologi dan konseling akan secara rutin diselenggarakan. Kemendikbudristek juga akan mendorong pembentukan forum-forum diskusi dan kelompok kerja guru BK di tingkat daerah maupun nasional sebagai wadah untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan profesionalisme.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikar Ali Imran, menambahkan bahwa peningkatan kualitas guru BK juga bertujuan untuk memperkuat peran mereka sebagai mitra bagi siswa, guru mata pelajaran, dan orang tua. “Guru BK diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara siswa, guru, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa,” ujarnya. Dengan kualitas yang terus ditingkatkan, guru BK diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju dan berkeadilan.

Gulungan: Seni Membalikkan Keadaan dari Posisi Bawah

Dalam pertarungan grappling, berada di posisi bawah seringkali dianggap sebagai kerugian. Namun, seorang praktisi yang mahir memiliki berbagai teknik untuk membalikkan keadaan, salah satunya adalah gulungan. Gulungan adalah teknik membalikkan badan lawan saat kita berada di posisi bawah, dengan tujuan untuk mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan, seperti guard atas atau bahkan posisi mount. Penguasaan teknik gulungan yang efektif dapat mengubah situasi tertekan menjadi peluang untuk menyerang atau melarikan diri.

Esensi dari teknik gulungan adalah memanfaatkan momentum lawan, pergerakan tubuh kita sendiri, dan kuncian yang tepat untuk membalikkan posisi. Alih-alih pasif bertahan, kita secara aktif mencari celah dan menggunakan energi lawan untuk keuntungan kita. Berbagai variasi gulungan ada, masing-masing disesuaikan dengan posisi spesifik dan reaksi lawan. Pemahaman tentang biomekanika dan pusat gravitasi sangat penting dalam melakukan gulungan yang berhasil.

Salah satu contoh umum gulungan adalah sweep dalam Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ). Ketika berada di dalam guard (posisi di mana kita mengapit pinggang lawan dengan kaki), kita dapat menggunakan kuncian pada lengan atau tubuh lawan sambil menggerakkan pinggul dan kaki untuk membalikkan mereka sehingga kita berada di posisi atas. Keberhasilan sweep seringkali bergantung pada kemampuan kita untuk mengontrol lawan dan menciptakan ketidakseimbangan.

Dalam gulat dan judo, teknik gulungan juga digunakan, meskipun mungkin dengan fokus yang sedikit berbeda. Misalnya, ketika seorang pegulat berada di bawah dalam posisi turtle (meringkuk dengan tangan dan lutut menyentuh matras), mereka dapat menggunakan gerakan gulungan yang cepat untuk menghindari kuncian punggung atau bahkan mendapatkan posisi atas. Kelincahan dan kemampuan untuk mengubah posisi dengan cepat sangat penting dalam situasi ini.

Gulungan yang efektif seringkali melibatkan koordinasi seluruh tubuh. Kita perlu menggunakan kaki untuk mendorong atau mengait lawan, pinggul untuk menciptakan gerakan memutar, dan tangan untuk mengontrol atau mengunci anggota badan lawan. Timing juga menjadi faktor krusial. Melakukan gulungan pada saat yang tepat, misalnya saat lawan sedang bergerak atau mencoba melakukan pass guard, dapat meningkatkan peluang keberhasilan.

Waspada! Pinjol Ilegal Mengintai, Semakin Banyak Pengajar Jadi Korban Jeratan Utang

Pinjaman online (pinjol) ilegal semakin meresahkan dan kini mengincar kalangan pengajar jadi korban praktik rentenir digital ini. Kemudahan pencairan dana yang ditawarkan seringkali menjadi jebakan yang membuat para guru jadi korban utang dengan bunga tinggi dan penagihan yang tidak manusiawi. Fenomena pengajar jadi korban pinjol ilegal ini menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan dan pihak berwenang.

Data terbaru dari berbagai sumber, termasuk laporan dari organisasi profesi guru PGRI wilayah Jawa Tengah yang dirilis pada hari Senin, 12 Mei 2025, menunjukkan peningkatan signifikan kasus pengajar jadi korban pinjol ilegal dalam beberapa bulan terakhir. Faktor ekonomi dan kurangnya pemahaman literasi keuangan seringkali menjadi penyebab utama para pengajar jadi korban tergiur dengan tawaran pinjaman cepat tanpa persyaratan rumit. Namun, kemudahan ini berujung pada masalah finansial yang lebih besar.

Salah satu contoh kasus yang mencuat adalah Ibu Aminah (nama samaran), seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Semarang. Terdesak kebutuhan biaya pendidikan anaknya, ia mencoba meminjam uang melalui aplikasi pinjol ilegal yang diiklankan di media sosial. Awalnya, ia meminjam Rp 3 juta, namun dalam waktu kurang dari satu bulan, utangnya membengkak menjadi lebih dari Rp 18 juta akibat bunga harian yang sangat tinggi dan denda keterlambatan yang mencekik. Ibu Aminah mengaku mendapatkan teror dan intimidasi dari debt collector melalui telepon dan pesan singkat setiap hari.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Bapak Jatmiko, dalam konferensi pers di Semarang pada hari Selasa, 13 Mei 2025, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya kasus pengajar jadi korban pinjol ilegal. Pihaknya mengimbau seluruh guru dan tenaga pendidik untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran pinjaman online yang tidak jelas legalitasnya. Dinas Pendidikan juga berjanji akan bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kepolisian, untuk memberikan sosialisasi dan perlindungan hukum bagi para pengajar jadi korban.

Pihak kepolisian melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah juga tengah gencar melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat, termasuk para pengajar jadi korban. Beberapa pelaku telah berhasil diamankan dan proses hukum sedang berjalan. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa legalitas perusahaan pinjol melalui situs resmi OJK sebelum melakukan transaksi pinjaman online. Kewaspadaan dan literasi keuangan yang baik menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari jeratan pinjol ilegal.

Benyamin Pilar Janji Meninggikan Standar Guru Honorer Lewat Proyek

Upaya untuk terus meninggikan standar guru, khususnya bagi para tenaga honorer, kembali menjadi fokus perhatian. Tokoh pendidikan, Benyamin Pilar, baru-baru ini mendeklarasikan komitmennya untuk secara signifikan meninggikan standar guru honorer melalui serangkaian proyek terencana. Inisiatif ini disampaikan dalam acara silaturahmi dengan perwakilan guru honorer se-Jawa Barat yang diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung, pada hari Minggu, 18 Mei 2025.

Benyamin Pilar menegaskan bahwa meninggikan standar guru honorer adalah langkah krusial dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan. Beliau memahami betul dedikasi dan pengorbanan para guru honorer yang telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan anak bangsa, seringkali dengan fasilitas dan dukungan yang terbatas. Oleh karena itu, proyek yang dirancangnya bertujuan untuk memberikan dukungan yang konkret dan terukur.

Salah satu proyek utama dalam inisiatif meninggikan standar guru honorer ini adalah program sertifikasi kompetensi lanjutan. Program ini akan memberikan kesempatan bagi guru honorer yang telah memiliki sertifikasi dasar untuk meningkatkan kompetensi mereka ke level yang lebih tinggi melalui pelatihan spesialisasi di berbagai bidang studi. Pendaftaran untuk program ini akan dibuka mulai tanggal 1 Juli 2025 secara daring melalui platform resmi yang akan disediakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Selain sertifikasi lanjutan, proyek ini juga mencakup pembentukan pusat-pusat pengembangan guru honorer di setiap kabupaten/kota. Pusat-pusat ini akan berfungsi sebagai wadah untuk pelatihan berkelanjutan, diskusi kelompok, serta penyediaan sumber daya belajar yang relevan dan terkini. Kegiatan perdana di pusat-pusat pengembangan guru ini dijadwalkan akan dimulai pada minggu kedua bulan Agustus 2025.

Lebih lanjut, Benyamin Pilar juga menyoroti pentingnya memberikan pengakuan dan apresiasi yang lebih besar terhadap kinerja guru honorer yang berhasil meninggikan standar diri mereka. Ia berencana untuk mengadvokasi adanya sistem penghargaan yang transparan dan adil, serta peluang karir yang lebih jelas bagi guru honorer yang menunjukkan dedikasi dan peningkatan kompetensi yang signifikan. Ia juga akan mengupayakan adanya kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk memberikan program studi lanjutan dengan biaya terjangkau bagi guru honorer. Dengan implementasi proyek yang terstruktur dan berkelanjutan ini, diharapkan standar guru honorer di seluruh wilayah dapat meningkat secara signifikan, memberikan dampak positif yang besar bagi kualitas pendidikan di masa depan.

Terobosan Penempatan Guru PPPK Swasta: Secercah Harapan di Tahun Depan?

Kabar mengenai potensi terobosan dalam penempatan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari sekolah swasta mulai berhembus kencang. Wacana yang diharapkan menjadi solusi atas penempatan yang tertunda ini memberikan secercah harapan bagi ribuan pendidik yang telah lulus seleksi namun belum mendapatkan kepastian tugas. Jika terealisasi, kebijakan ini diprediksi akan menjadi angin segar bagi penempatan guru PPPK swasta yang telah lama menanti.

Salah satu poin utama dalam terobosan penempatan guru ini adalah kemungkinan para guru PPPK swasta untuk ditempatkan dan mengajar di sekolah swasta dengan mekanisme khusus yang sedang digodok oleh pemerintah. Opsi ini muncul sebagai respons atas keterbatasan formasi di sekolah negeri yang menjadi kendala utama dalam proses penempatan selama ini. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam sebuah diskusi daring pada hari Selasa, 6 Mei 2025, sempat menyinggung potensi kebijakan ini sebagai salah satu solusi alternatif.

Meskipun detail mekanisme guru PPPK swasta di sekolah swasta masih dalam tahap finalisasi, beberapa sumber internal Kemendikbudristek mengindikasikan bahwa skema ini akan melibatkan perjanjian kerja antara guru PPPK dengan sekolah swasta, namun tetap dengan status kepegawaian sebagai ASN PPPK. Pemerintah diharapkan akan mengatur mekanisme penggajian dan hak-hak lain para guru tersebut. Langkah ini dianggap sebagai win-win solution, di mana guru mendapatkan kepastian tugas dan sekolah swasta terbantu dengan ketersediaan tenaga pendidik berstatus ASN.

Implementasi terobosan guru ini diharapkan dapat dimulai pada tahun 2026. Pemerintah saat ini tengah melakukan pemetaan kebutuhan guru di sekolah swasta dan menyusun regulasi yang jelas untuk mengakomodasi kebijakan ini. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bapak Bima Haria Wibisana, dalam konferensi pers di kantor BKN, Jakarta, pada hari Jumat, 9 Mei 2025, menyatakan bahwa BKN siap mendukung implementasi kebijakan ini dari sisi administrasi kepegawaian.

Tentu saja, implementasi kebijakan penempatan guru PPPK swasta di sekolah swasta ini memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak sekolah swasta. Sosialisasi yang efektif dan transparan juga menjadi kunci keberhasilan agar kebijakan ini dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik di lapangan. Jika terobosan ini berjalan sesuai rencana, diharapkan tidak ada lagi penempatan guru PPPK yang tertunda terlalu lama, dan para pendidik dapat segera berkontribusi secara optimal dalam dunia pendidikan Indonesia.

Selain Gaji, Guru ASN dan Honorer Juga Akan Dapat Kenaikan!

Bukan hanya kenaikan gaji pokok, kabar menggembirakan datang bagi seluruh guru di Indonesia, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan bahwa akan ada tambahan penghasilan yang signifikan bagi para pendidik di tahun 2025 ini. Kebijakan kenaikan gaji dan tambahan penghasilan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para pahlawan pendidikan.

Pengumuman mengenai kenaikan gaji dan tambahan penghasilan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ibu Anita Sari, dalam sebuah forum diskusi pendidikan yang diselenggarakan di Bandung pada hari Selasa, 13 Mei 2025, pukul 10.00 WIB. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah menyadari betul peran krusial guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah satu prioritas utama.

“Tidak hanya gaji pokok yang mengalami penyesuaian, tetapi kami juga menyiapkan skema tambahan penghasilan bagi seluruh guru, baik ASN maupun honorer,” ungkap Ibu Anita Sari. Beliau menambahkan bahwa skema naiknya gaji guru dan tambahan penghasilan ini dirancang untuk memberikanMotivasi dan apresiasi yang lebih baik kepada para guru atas dedikasi mereka.

Meskipun rincian detail mengenai persentase kenaikan gaji pokok dan besaran tambahan penghasilan masih dalam tahap finalisasi, Ibu Anita Sari memastikan bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kondisi finansial para guru. Pemerintah berharap, dengan adanya kenaikan gaji dan tambahan penghasilan ini, para guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas mendidik tanpa harus terlalu terbebani masalah ekonomi.

Lebih lanjut, Kemendikbudristek akan segera menerbitkan peraturan teknis yang mengatur mekanisme dan besaran kenaikan gaji serta tambahan penghasilan ini. Para guru diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan setempat. Pemerintah berharap, kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Kenaikan ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam mewujudkan guru yang lebih sejahtera dan profesional.

Sinonim Antonim: Bikin Kalimatmu Lebih Kaya Warna!

Pernah merasa tulisan Anda monoton dan kurang menarik? Salah satu kunci untuk menghidupkan kalimat dan membuatnya lebih berwarna adalah dengan memanfaatkan kekuatan sinonim dan antonim. Jangan biarkan kosakata Anda terbatas! Mari kita eksplorasi bagaimana kedua elemen linguistik ini dapat memperkaya ekspresi tulisan Anda.

Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna serupa atau hampir sama. Dengan menggunakan sinonim, Anda dapat menghindari pengulangan kata yang membosankan dan memberikan variasi pada kalimat Anda. Misalnya, alih-alih terus-menerus menggunakan kata “bahagia,” Anda bisa menggantinya dengan “gembira,” “sukacita,” atau “riang” tergantung pada nuansa yang ingin Anda sampaikan. Ini akan membuat tulisan Anda terasa lebih dinamis dan menarik untuk dibaca.

Penggunaan sinonim yang tepat juga dapat memperhalus atau mempertegas makna sebuah kata. Pilihan kata yang cermat dapat memberikan dimensi emosional yang lebih kuat pada tulisan Anda. Misalnya, perbedaan antara “marah,” “murka,” dan “berang” terletak pada intensitas emosi yang ingin disampaikan.

Di sisi lain, antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan. Menggunakan antonim secara efektif dapat menciptakan kontras yang menarik dalam kalimat Anda. Ini membantu menyoroti perbedaan dan memperjelas makna. Contohnya, “siang” dan “malam,” “besar” dan “kecil,” atau “terang” dan “gelap.” Penggunaan antonim dapat menambahkan dimensi dan kedalaman pada deskripsi atau perbandingan yang Anda buat.

Memperkaya kosakata dengan sinonim dan antonim juga sangat penting dalam dunia SEO (Search Engine Optimization). Dengan menggunakan variasi kata kunci yang relevan, Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan peluang tulisan Anda ditemukan di mesin pencari.

Untuk memperkaya tulisan Anda, luangkan waktu untuk menjelajahi tesaurus atau kamus sinonim dan antonim. Jangan takut untuk mencoba kata-kata baru dan melihat bagaimana penggunaannya dapat mengubah nuansa kalimat Anda. Semakin banyak kosakata yang Anda kuasai, semakin kaya dan menarik pula tulisan Anda.

Jadi, mari manfaatkan kekuatan sinonim dan antonim untuk memberikan warna baru pada setiap kalimat yang Anda tulis. Dengan kosakata yang kaya dan beragam, tulisan Anda tidak hanya akan lebih informatif, tetapi juga lebih menarik dan memikat bagi pembaca. Selamat mencoba!

Tantangan dan Strategi Guru dalam Manajemen Kelas Inklusif dengan Perilaku Siswa yang Sulit

Kelas inklusif, yang merangkul keberagaman siswa termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, menghadirkan dinamika unik dan tantangan tersendiri bagi guru. Salah satu tantangan signifikan adalah menangani perilaku siswa yang sulit, yang dapat mengganggu proses belajar mengajar bagi seluruh kelas. Efektivitas manajemen kelas oleh guru menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan mendukung bagi semua siswa, termasuk mereka yang menunjukkan perilaku menantang.

Tantangan dalam manajemen kelas inklusif dengan perilaku siswa yang sulit bersifat kompleks. Perilaku ini seringkali merupakan manifestasi dari berbagai faktor, termasuk kondisi perkembangan, kesulitan belajar, masalah emosional, atau kurangnya keterampilan sosial. Guru dituntut untuk tidak hanya mengelola perilaku di permukaan, tetapi juga memahami akar penyebabnya. Mengidentifikasi pemicu perilaku, memahami kebutuhan komunikasi siswa melalui perilakunya, dan merespons dengan cara yang tepat memerlukan kesabaran, pengetahuan, dan keterampilan khusus.

Selain itu, keragaman kebutuhan siswa dalam kelas inklusif berarti bahwa strategi manajemen kelas tradisional yang bersifat satu ukuran untuk semua seringkali tidak efektif. Guru perlu mengadopsi pendekatan yang fleksibel, dipersonalisasi, dan responsif terhadap kebutuhan individual siswa. Hal ini menuntut guru untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai kondisi kebutuhan khusus dan strategi intervensi yang sesuai.

Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan penerapan strategi manajemen kelas yang efektif dan berpusat pada siswa. Beberapa strategi yang dapat diterapkan guru meliputi:

  • Membangun Hubungan Positif: Membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan semua siswa, termasuk mereka yang menunjukkan perilaku sulit, adalah fondasi penting. Guru yang menunjukkan empati, pengertian, dan penerimaan akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan kerja sama siswa.
  • Menerapkan Aturan dan Rutinitas yang Jelas: Aturan kelas yang jelas, konsisten, dan dikomunikasikan dengan baik membantu siswa memahami ekspektasi perilaku. Rutinitas yang terstruktur memberikan prediktabilitas dan mengurangi kecemasan, yang dapat meminimalkan perilaku sulit.
  • Intervensi Dini dan Proaktif: Mengidentifikasi potensi pemicu perilaku dan menerapkan strategi pencegahan sebelum perilaku sulit muncul. Ini bisa berupa modifikasi tugas, penyediaan dukungan tambahan, atau penggunaan sinyal non-verbal.

Gus Ipul Ungkap Progres Sekolah Rakyat, Gunakan Tenaga Guru ASN

Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan progres terkini dari program Sekolah Rakyat di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa program ini akan memanfaatkan tenaga guru dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan. Penjelasan ini disampaikan dalam sebuah acara diskusi publik tentang pendidikan di Surabaya, pada hari Senin, 12 Mei 2025.

Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat di Jawa Timur akan berfokus pada penyediaan pendidikan alternatif bagi anak-anak yang belum terlayani oleh sistem pendidikan formal. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Jawa Timur memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan guru ASN adalah salah satu upaya untuk menjaga standar kualitas pengajaran di Sekolah.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, S.T., M.T., juga memberikan penjelasan lebih detail mengenai progres program ini. Ia menyatakan bahwa timnya telah melakukan pemetaan wilayah sasaran dan menyiapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan anak-anak di Sekolah. “Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial dan pemerintah kabupaten/kota, untuk memastikan implementasi program ini berjalan lancar,” kata Wahid.

Proses seleksi guru ASN yang akan mengajar di Sekolah Rakyat telah dimulai sejak awal Mei 2025. Wahid menjelaskan bahwa para guru yang terpilih adalah mereka yang memiliki dedikasi tinggi, pengalaman mengajar yang memadai, dan pemahaman tentang metode pengajaran yang fleksibel. Mereka akan diberikan pelatihan khusus untuk mempersiapkan mereka dalam mengajar di lingkungan Sekolah Rakyat.

Gus Ipul menambahkan bahwa Sekolah Rakyat di Jawa Timur akan berlokasi di berbagai komunitas dan wilayah yang membutuhkan, dengan memanfaatkan fasilitas umum yang ada atau bangunan sederhana yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung program ini. “Kami berharap, dengan dukungan dari semua pihak, Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan akses pendidikan di Jawa Timur,” ujarnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan bahwa program ini akan mulai beroperasi secara penuh pada pertengahan tahun 2025.