Sekda Klaten: Guru Perlu Adaptif, Jangan Kalah dari Digitalisasi untuk Pendidikan Berkualitas

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Ibu Sri Mulyani, kembali menekankan pentingnya bagi setiap guru untuk bersikap adaptif dan tidak kalah oleh arus digitalisasi yang terus bergerak cepat. Di era di mana informasi dan teknologi menjadi tulang punggung peradaban, peran guru sebagai garda terdepan dalam proses transfer ilmu pengetahuan menjadi sangat krusial. Pesan ini menggarisbawahi perlunya guru untuk menguasai dan memanfaatkan berbagai alat digital demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Pernyataan tersebut disampaikan Ibu Sri Mulyani dalam sebuah acara diskusi daring yang diikuti oleh para guru di Klaten pada hari Minggu, 19 Mei 2024. Beliau menyoroti bahwa digitalisasi bukanlah ancaman yang perlu ditakuti, melainkan sebuah peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Setiap guru harus menjadi pembelajar seumur hidup, termasuk dalam hal teknologi,” ujarnya. “Jangan sampai kita sebagai pendidik ketinggalan, apalagi sampai kalah dari digitalisasi.”

Adaptasi terhadap digitalisasi dalam pendidikan mencakup banyak hal. Ini bisa berarti mengintegrasikan platform pembelajaran daring seperti Google Classroom atau Moodle, menggunakan aplikasi interaktif untuk kuis dan tugas, memanfaatkan video edukasi, hingga mempelajari cara membuat konten digital yang menarik. Digitalisasi memungkinkan personalisasi pembelajaran, di mana guru dapat menyesuaikan metode dan materi sesuai dengan kebutuhan individu siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efisien. Sebagai contoh, penggunaan virtual labs untuk praktikum sains tanpa harus terikat pada peralatan fisik.

Namun, proses adaptasi ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Keterbatasan akses terhadap perangkat dan koneksi internet, serta kurangnya pelatihan yang memadai, bisa menjadi penghalang bagi beberapa guru. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Pendidikan terus berupaya menyediakan fasilitas dan program pelatihan literasi digital secara berkelanjutan. Langkah-langkah seperti penyediaan hotspot Wi-Fi di sekolah dan pelatihan TIK dasar hingga lanjutan menjadi bagian dari komitmen ini.

Sebagai kesimpulan, pesan dari Sekda Klaten agar guru perlu adaptif dan tidak kalah dari digitalisasi adalah sebuah seruan yang relevan untuk masa depan pendidikan. Dengan kesediaan untuk terus belajar dan berinovasi, para guru akan mampu memanfaatkan potensi penuh teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin digital.

SMA: Lebih Baik Penjurusan atau Peminatan? Ini Pertimbangannya

Debat mengenai sistem terbaik untuk pengorganisasian studi di Sekolah Menengah Atas (SMA) terus bergulir. Dulu dikenal dengan penjurusan (IPA, IPS, Bahasa), atau kini Kurikulum Merdeka memperkenalkan konsep peminatan yang lebih fleksibel. Lantas, manakah yang sebenarnya lebih baik untuk memaksimalkan potensi siswa? Mari kita telaah beberapa pertimbangannya.

Penjurusan, dengan pengelompokan studi yang jelas sejak kelas XI (atau bahkan X di kurikulum sebelumnya), menawarkan fokus yang mendalam pada bidang ilmu tertentu. Siswa yang sudah memiliki minat dan tujuan karir yang spesifik mungkin akan diuntungkan dengan pendalaman materi yang relevan. Persiapan menuju perguruan tinggi dengan jurusan yang linier pun terasa lebih terarah. Namun, risiko terkuncinya minat dan keterbatasan eksplorasi di luar jurusan menjadi kekurangannya. Stigma antar jurusan juga bisa muncul, mempengaruhi psikologis siswa.

Di sisi lain, peminatan dalam Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Siswa memiliki kesempatan untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka, bahkan lintas disiplin ilmu. Hal ini mendukung pembelajaran interdisipliner dan pengembangan soft skills yang lebih luas. Namun, bagi siswa yang masih bingung dengan minatnya, kebebasan memilih ini justru bisa menjadi tantangan dalam fokus dan persiapan karir yang terarah. Kesiapan sekolah dalam menyediakan beragam pilihan peminatan juga menjadi kunci keberhasilannya.

Pertimbangan utama dalam memilih antara penjurusan dan peminatan terletak pada kematangan minat siswa dan tujuan pendidikan jangka panjang. Jika siswa sudah memiliki passion yang kuat dan terarah, penjurusan dapat memberikan fondasi yang kokoh. Namun, jika siswa masih dalam tahap eksplorasi atau memiliki minat yang beragam, peminatan memberikan ruang yang lebih luas untuk berkembang.

Pemerintah sendiri kini tengah mempertimbangkan kembali sistem penjurusan, dengan menekankan fleksibilitas dan bimbingan karir yang lebih baik. Pada akhirnya, sistem ideal adalah yang mampu mengakomodasi keberagaman minat dan potensi siswa, memberikan fokus tanpa membatasi eksplorasi, serta mempersiapkan mereka dengan baik untuk masa depan.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Kualitas Guru BK Akan Ditingkatkan Kemendikbud, Untuk Apa?

Peningkatan kualitas guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi agenda penting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Langkah strategis ini bukan tanpa alasan. Meningkatkan kualitas guru BK bertujuan untuk mengoptimalkan peran mereka dalam memfasilitasi perkembangan siswa secara utuh, baik dari sisi akademik, sosial, emosional, hingga perencanaan karir di masa depan. Dengan guru BK yang semakin baik, diharapkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa akan semakin efektif dan berdampak positif.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, dalam sebuah acara sosialisasi program pendidikan di Surabaya pada hari Jumat, 25 April 2025, menjelaskan bahwa peningkatan kualitas guru BK adalah investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. “Guru BK memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi potensi siswa, membantu mereka mengatasi berbagai tantangan, dan mengarahkan mereka menuju masa depan yang cerah. Oleh karena itu, peningkatan kualitas mereka adalah sebuah keniscayaan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Iwan Syahril memaparkan bahwa upaya peningkatan kualitas guru BK akan dilakukan melalui berbagai cara. Program sertifikasi dan uji kompetensi akan terus diperkuat untuk memastikan bahwa setiap guru BK memiliki standar kualifikasi yang memadai. Selain itu, pelatihan-pelatihan berkelanjutan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang psikologi dan konseling akan secara rutin diselenggarakan. Kemendikbudristek juga akan mendorong pembentukan forum-forum diskusi dan kelompok kerja guru BK di tingkat daerah maupun nasional sebagai wadah untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan profesionalisme.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikar Ali Imran, menambahkan bahwa peningkatan kualitas guru BK juga bertujuan untuk memperkuat peran mereka sebagai mitra bagi siswa, guru mata pelajaran, dan orang tua. “Guru BK diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara siswa, guru, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa,” ujarnya. Dengan kualitas yang terus ditingkatkan, guru BK diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju dan berkeadilan.

Gulungan: Seni Membalikkan Keadaan dari Posisi Bawah

Dalam pertarungan grappling, berada di posisi bawah seringkali dianggap sebagai kerugian. Namun, seorang praktisi yang mahir memiliki berbagai teknik untuk membalikkan keadaan, salah satunya adalah gulungan. Gulungan adalah teknik membalikkan badan lawan saat kita berada di posisi bawah, dengan tujuan untuk mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan, seperti guard atas atau bahkan posisi mount. Penguasaan teknik gulungan yang efektif dapat mengubah situasi tertekan menjadi peluang untuk menyerang atau melarikan diri.

Esensi dari teknik gulungan adalah memanfaatkan momentum lawan, pergerakan tubuh kita sendiri, dan kuncian yang tepat untuk membalikkan posisi. Alih-alih pasif bertahan, kita secara aktif mencari celah dan menggunakan energi lawan untuk keuntungan kita. Berbagai variasi gulungan ada, masing-masing disesuaikan dengan posisi spesifik dan reaksi lawan. Pemahaman tentang biomekanika dan pusat gravitasi sangat penting dalam melakukan gulungan yang berhasil.

Salah satu contoh umum gulungan adalah sweep dalam Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ). Ketika berada di dalam guard (posisi di mana kita mengapit pinggang lawan dengan kaki), kita dapat menggunakan kuncian pada lengan atau tubuh lawan sambil menggerakkan pinggul dan kaki untuk membalikkan mereka sehingga kita berada di posisi atas. Keberhasilan sweep seringkali bergantung pada kemampuan kita untuk mengontrol lawan dan menciptakan ketidakseimbangan.

Dalam gulat dan judo, teknik gulungan juga digunakan, meskipun mungkin dengan fokus yang sedikit berbeda. Misalnya, ketika seorang pegulat berada di bawah dalam posisi turtle (meringkuk dengan tangan dan lutut menyentuh matras), mereka dapat menggunakan gerakan gulungan yang cepat untuk menghindari kuncian punggung atau bahkan mendapatkan posisi atas. Kelincahan dan kemampuan untuk mengubah posisi dengan cepat sangat penting dalam situasi ini.

Gulungan yang efektif seringkali melibatkan koordinasi seluruh tubuh. Kita perlu menggunakan kaki untuk mendorong atau mengait lawan, pinggul untuk menciptakan gerakan memutar, dan tangan untuk mengontrol atau mengunci anggota badan lawan. Timing juga menjadi faktor krusial. Melakukan gulungan pada saat yang tepat, misalnya saat lawan sedang bergerak atau mencoba melakukan pass guard, dapat meningkatkan peluang keberhasilan.

Waspada! Pinjol Ilegal Mengintai, Semakin Banyak Pengajar Jadi Korban Jeratan Utang

Pinjaman online (pinjol) ilegal semakin meresahkan dan kini mengincar kalangan pengajar jadi korban praktik rentenir digital ini. Kemudahan pencairan dana yang ditawarkan seringkali menjadi jebakan yang membuat para guru jadi korban utang dengan bunga tinggi dan penagihan yang tidak manusiawi. Fenomena pengajar jadi korban pinjol ilegal ini menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan dan pihak berwenang.

Data terbaru dari berbagai sumber, termasuk laporan dari organisasi profesi guru PGRI wilayah Jawa Tengah yang dirilis pada hari Senin, 12 Mei 2025, menunjukkan peningkatan signifikan kasus pengajar jadi korban pinjol ilegal dalam beberapa bulan terakhir. Faktor ekonomi dan kurangnya pemahaman literasi keuangan seringkali menjadi penyebab utama para pengajar jadi korban tergiur dengan tawaran pinjaman cepat tanpa persyaratan rumit. Namun, kemudahan ini berujung pada masalah finansial yang lebih besar.

Salah satu contoh kasus yang mencuat adalah Ibu Aminah (nama samaran), seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Semarang. Terdesak kebutuhan biaya pendidikan anaknya, ia mencoba meminjam uang melalui aplikasi pinjol ilegal yang diiklankan di media sosial. Awalnya, ia meminjam Rp 3 juta, namun dalam waktu kurang dari satu bulan, utangnya membengkak menjadi lebih dari Rp 18 juta akibat bunga harian yang sangat tinggi dan denda keterlambatan yang mencekik. Ibu Aminah mengaku mendapatkan teror dan intimidasi dari debt collector melalui telepon dan pesan singkat setiap hari.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Bapak Jatmiko, dalam konferensi pers di Semarang pada hari Selasa, 13 Mei 2025, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya kasus pengajar jadi korban pinjol ilegal. Pihaknya mengimbau seluruh guru dan tenaga pendidik untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran pinjaman online yang tidak jelas legalitasnya. Dinas Pendidikan juga berjanji akan bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kepolisian, untuk memberikan sosialisasi dan perlindungan hukum bagi para pengajar jadi korban.

Pihak kepolisian melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah juga tengah gencar melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat, termasuk para pengajar jadi korban. Beberapa pelaku telah berhasil diamankan dan proses hukum sedang berjalan. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa legalitas perusahaan pinjol melalui situs resmi OJK sebelum melakukan transaksi pinjaman online. Kewaspadaan dan literasi keuangan yang baik menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari jeratan pinjol ilegal.

Dari Biji Hingga Buah: Mengikuti Jejak Perkembangan Tumbuhan

Siklus hidup tumbuhan adalah perjalanan yang menakjubkan, dimulai dari biji kecil yang menyimpan potensi kehidupan hingga menghasilkan buah yang menjadi sumber makanan dan penyebaran generasi berikutnya. Mengikuti jejak perkembangan tumbuhan mengungkapkan serangkaian tahapan kompleks yang melibatkan pertumbuhan, diferensiasi, dan reproduksi. Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri metamorfosis luar biasa dari biji hingga buah.

Perjalanan dimulai dengan biji, yang mengandung embrio tumbuhan dan cadangan makanan. Ketika kondisi lingkungan tepat (air, suhu, oksigen), biji akan berkecambah. Akar lembaga (radikula) akan tumbuh ke bawah untuk menyerap air dan nutrisi, sementara tunas lembaga (plumula) akan tumbuh ke atas, membentuk batang dan daun pertama. Tahap perkecambahan ini krusial untuk pembentukan bibit muda.

Setelah bibit terbentuk, pertumbuhan vegetatif dimulai. Batang memanjang, daun berkembang untuk fotosintesis, dan sistem akar semakin luas untuk penyerapan nutrisi yang lebih efisien. Pada tumbuhan dikotil, terjadi pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang dan akar menebal. Meristem apikal di ujung tunas dan akar terus membelah, memungkinkan pertumbuhan ke atas dan ke bawah.

Menjelang fase reproduktif, beberapa tumbuhan berbunga mengalami perubahan yang dipicu oleh faktor lingkungan seperti panjang hari. Kuncup bunga mulai terbentuk, mengandung organ reproduksi jantan (benang sari) dan betina (putik). Proses penyerbukan, baik oleh angin, air, atau hewan, memungkinkan serbuk sari membuahi sel telur di dalam bakal buah.

Setelah terjadi pembuahan, bakal buah mulai berkembang menjadi buah. Sementara itu, bakal biji di dalamnya berkembang menjadi biji baru. Buah memiliki fungsi utama untuk melindungi biji dan membantu dalam penyebarannya. Bentuk, ukuran, warna, dan rasa buah sangat beragam, mencerminkan adaptasi tumbuhan untuk menarik berbagai jenis agen penyebar, seperti hewan yang memakannya dan kemudian menyebarkan biji melalui kotorannya.

Mengikuti jejak perkembangan tumbuhan dari biji hingga buah adalah menyaksikan keajaiban alam yang berkelanjutan. Setiap tahapan, dari perkecambahan yang penuh harapan hingga pembentukan buah yang matang, adalah hasil interaksi kompleks antara genetik dan lingkungan. Memahami siklus hidup tumbuhan ini penting untuk pertanian, konservasi, dan apresiasi kita terhadap dunia alami yang menyediakan sumber kehidupan bagi kita semua.

Coding dan Kecerdasan Buatan Jadi Opsi Pembelajaran di SD-SMP, Guru Diberi Penataran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menawarkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai opsi pembelajaran baru bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Inisiatif ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang esensial di era modern. Sebagai persiapan, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan program penataran intensif bagi para guru yang tertarik untuk mengimplementasikan opsi pembelajaran ini di sekolah masing-masing.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., dalam sebuah webinar pendidikan yang diikuti oleh ribuan guru pada hari Kamis, 8 Mei 2025, menjelaskan bahwa penawaran coding dan AI sebagai opsi pembelajaran merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi teknologi dan kemampuan berpikir komputasional siswa sejak dini. “Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi kreator melalui pemahaman coding dan AI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Nunuk Suryani menambahkan bahwa opsi pembelajaran ini akan bersifat fleksibel dan dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada atau ditawarkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Materi pembelajaran akan dirancang secara menarik dan disesuaikan dengan usia serta tingkat pemahaman siswa SD dan SMP. Fokus utama adalah pada pengembangan logika, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah melalui coding dan pemanfaatan konsep-konsep dasar AI.

Untuk mendukung implementasi opsi pembelajaran ini, Kemendikbudristek telah menyiapkan serangkaian program penataran bagi guru. Penataran perdana akan dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 17 Mei 2025, di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) wilayah Jawa Tengah. Para guru akan mendapatkan materi tentang dasar-dasar coding dengan platform yang visual dan interaktif, pengenalan konsep AI yang relevan untuk siswa, serta metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan. Narasumber dalam penataran ini adalah para ahli di bidang coding dan AI dari berbagai universitas dan komunitas teknologi. Diharapkan, melalui penataran ini, para guru akan memiliki bekal yang cukup untuk menawarkan coding dan AI sebagai opsi pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi siswa SD dan SMP.

Benyamin Pilar Janji Meninggikan Standar Guru Honorer Lewat Proyek

Upaya untuk terus meninggikan standar guru, khususnya bagi para tenaga honorer, kembali menjadi fokus perhatian. Tokoh pendidikan, Benyamin Pilar, baru-baru ini mendeklarasikan komitmennya untuk secara signifikan meninggikan standar guru honorer melalui serangkaian proyek terencana. Inisiatif ini disampaikan dalam acara silaturahmi dengan perwakilan guru honorer se-Jawa Barat yang diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung, pada hari Minggu, 18 Mei 2025.

Benyamin Pilar menegaskan bahwa meninggikan standar guru honorer adalah langkah krusial dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan. Beliau memahami betul dedikasi dan pengorbanan para guru honorer yang telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan anak bangsa, seringkali dengan fasilitas dan dukungan yang terbatas. Oleh karena itu, proyek yang dirancangnya bertujuan untuk memberikan dukungan yang konkret dan terukur.

Salah satu proyek utama dalam inisiatif meninggikan standar guru honorer ini adalah program sertifikasi kompetensi lanjutan. Program ini akan memberikan kesempatan bagi guru honorer yang telah memiliki sertifikasi dasar untuk meningkatkan kompetensi mereka ke level yang lebih tinggi melalui pelatihan spesialisasi di berbagai bidang studi. Pendaftaran untuk program ini akan dibuka mulai tanggal 1 Juli 2025 secara daring melalui platform resmi yang akan disediakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Selain sertifikasi lanjutan, proyek ini juga mencakup pembentukan pusat-pusat pengembangan guru honorer di setiap kabupaten/kota. Pusat-pusat ini akan berfungsi sebagai wadah untuk pelatihan berkelanjutan, diskusi kelompok, serta penyediaan sumber daya belajar yang relevan dan terkini. Kegiatan perdana di pusat-pusat pengembangan guru ini dijadwalkan akan dimulai pada minggu kedua bulan Agustus 2025.

Lebih lanjut, Benyamin Pilar juga menyoroti pentingnya memberikan pengakuan dan apresiasi yang lebih besar terhadap kinerja guru honorer yang berhasil meninggikan standar diri mereka. Ia berencana untuk mengadvokasi adanya sistem penghargaan yang transparan dan adil, serta peluang karir yang lebih jelas bagi guru honorer yang menunjukkan dedikasi dan peningkatan kompetensi yang signifikan. Ia juga akan mengupayakan adanya kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk memberikan program studi lanjutan dengan biaya terjangkau bagi guru honorer. Dengan implementasi proyek yang terstruktur dan berkelanjutan ini, diharapkan standar guru honorer di seluruh wilayah dapat meningkat secara signifikan, memberikan dampak positif yang besar bagi kualitas pendidikan di masa depan.

Mengenal Energi dan Berbagai Bentuk Perubahannya

Energi adalah konsep fundamental dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Tanpa energi, tidak akan ada gerakan, cahaya, panas, atau bahkan kehidupan. Memahami berbagai bentuk energi dan bagaimana energi dapat berubah adalah kunci untuk memahami dunia di sekitar kita.

Energi hadir dalam berbagai bentuk yang berbeda. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak, seperti angin, air mengalir, atau mobil yang melaju. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda karena posisinya atau keadaannya, seperti air di bendungan atau pegas yang diregangkan.

Selain itu, ada energi panas (termal) yang berkaitan dengan gerakan atom dan molekul dalam suatu zat, energi cahaya (radiasi) yang dipancarkan oleh matahari atau lampu, energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia suatu zat (seperti bahan bakar atau makanan), energi listrik yang dihasilkan oleh pergerakan muatan listrik, dan energi nuklir yang tersimpan dalam inti atom.

Salah satu konsep paling penting tentang energi adalah hukum kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Proses perubahan energi ini terjadi di mana-mana di sekitar kita.  

Contoh perubahan energi sangat beragam. Lampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan sebagian kecil menjadi energi panas. Mobil mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi kinetik untuk bergerak dan energi panas sebagai produk sampingan. Panel surya mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Tubuh kita mengubah energi kimia dari makanan menjadi energi kinetik untuk bergerak dan energi panas untuk menjaga suhu tubuh.

Pemahaman tentang berbagai bentuk energi dan perubahannya sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi dan industri hingga biologi dan lingkungan. Pengembangan sumber energi baru dan efisien, serta upaya konservasi energi, menjadi semakin krusial untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.

Dengan mengenali berbagai bentuk energi dan bagaimana energi dapat bertransformasi, kita dapat lebih bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam dan mengembangkan teknologi yang lebih berkelanjutan untuk masa depan. Energi adalah kekuatan yang mendasari segala aktivitas di alam semesta.

Terobosan Penempatan Guru PPPK Swasta: Secercah Harapan di Tahun Depan?

Kabar mengenai potensi terobosan dalam penempatan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari sekolah swasta mulai berhembus kencang. Wacana yang diharapkan menjadi solusi atas penempatan yang tertunda ini memberikan secercah harapan bagi ribuan pendidik yang telah lulus seleksi namun belum mendapatkan kepastian tugas. Jika terealisasi, kebijakan ini diprediksi akan menjadi angin segar bagi penempatan guru PPPK swasta yang telah lama menanti.

Salah satu poin utama dalam terobosan penempatan guru ini adalah kemungkinan para guru PPPK swasta untuk ditempatkan dan mengajar di sekolah swasta dengan mekanisme khusus yang sedang digodok oleh pemerintah. Opsi ini muncul sebagai respons atas keterbatasan formasi di sekolah negeri yang menjadi kendala utama dalam proses penempatan selama ini. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam sebuah diskusi daring pada hari Selasa, 6 Mei 2025, sempat menyinggung potensi kebijakan ini sebagai salah satu solusi alternatif.

Meskipun detail mekanisme guru PPPK swasta di sekolah swasta masih dalam tahap finalisasi, beberapa sumber internal Kemendikbudristek mengindikasikan bahwa skema ini akan melibatkan perjanjian kerja antara guru PPPK dengan sekolah swasta, namun tetap dengan status kepegawaian sebagai ASN PPPK. Pemerintah diharapkan akan mengatur mekanisme penggajian dan hak-hak lain para guru tersebut. Langkah ini dianggap sebagai win-win solution, di mana guru mendapatkan kepastian tugas dan sekolah swasta terbantu dengan ketersediaan tenaga pendidik berstatus ASN.

Implementasi terobosan guru ini diharapkan dapat dimulai pada tahun 2026. Pemerintah saat ini tengah melakukan pemetaan kebutuhan guru di sekolah swasta dan menyusun regulasi yang jelas untuk mengakomodasi kebijakan ini. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bapak Bima Haria Wibisana, dalam konferensi pers di kantor BKN, Jakarta, pada hari Jumat, 9 Mei 2025, menyatakan bahwa BKN siap mendukung implementasi kebijakan ini dari sisi administrasi kepegawaian.

Tentu saja, implementasi kebijakan penempatan guru PPPK swasta di sekolah swasta ini memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak sekolah swasta. Sosialisasi yang efektif dan transparan juga menjadi kunci keberhasilan agar kebijakan ini dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik di lapangan. Jika terobosan ini berjalan sesuai rencana, diharapkan tidak ada lagi penempatan guru PPPK yang tertunda terlalu lama, dan para pendidik dapat segera berkontribusi secara optimal dalam dunia pendidikan Indonesia.